Pulau Kabung |
UNGKAPAN PERASAAN
Panorama Alam nan Indah sang Pencipta itu terpancar sempurna di ufuk timur, terhembuskan semilir angin dan riak gelombang di pesisir pantai. Terumbu karang berbagai rupa, ikan-ikan bertaburan warna, dan laut yang yang terhampar luas, menambah kesempurnaan Panorama alam Pulau Kabung, pulau seribu Bagan.
Panorama Alam nan Indah sang Pencipta itu terpancar sempurna di ufuk timur, terhembuskan semilir angin dan riak gelombang di pesisir pantai. Terumbu karang berbagai rupa, ikan-ikan bertaburan warna, dan laut yang yang terhampar luas, menambah kesempurnaan Panorama alam Pulau Kabung, pulau seribu Bagan.
Bagan, mengitari Pulau Kabung |
Sejauh mata memandang mendekati pulau, tampak bagan-bagan milik nelayan pulau kabung terhampar mengelilingi pulau, membentuk suatu rangkaian indah bak kehidupan diatas air. Dari pulau Kabung terlihat hamparan pulau Kalimantan yang dihiasi dengan indahnya pulau-pulau kecil yang mengelilinginya.
Sunset Pulau Seribu Bagan |
Mentari senja mulai menghampiri, sang surya pun bersembunyi ke ufuk barat. Sinar yang terpancar bagaikan sinaran berlian yang indah menghampiri setiap paras yang terpesona olehnya. Bersemayam di keheningan malam, indahnya terang diselimuti oleh gelapnya malam dan angin pantai yang bersemilir. . .
Seperti itulah ungkapan perasaan yang tercipta saat berada di Pulau Kabung
Persiapan Memanci |
Perjalanan Menakjubkan, Pontianak - Teluk Suak - Pulau Kabung ( Desa Karimunting, Kec. Sungai Raya, Kab. Bengkayang)
Pagi itu waktu masih menunjukan pukul 02.00 WIB, Aku segera bergegas untuk memulai perjalanan bersama rombongan (13 orang) dari tempatku menuntut ilmu sekarang (AMIK BSI Pontianak) menuju ke Teluk Suak yaitu dermaga penyembrangan ke berbagai pulau terdekat, salah satunya adalah Pulau Kabung, Pulau Seribu Bagan. Perjalanan ditempuh selama 2,5 jam dengan rute Pontianak — Teluk Suak, Kec. Sungai Raya, Kab. Bengkayang. Teluk Suak berada sekitar 115 kilometer dari Kota Pontianak, atau 32 kilometer dari Kota Singkawang. Dari Teluk Suak Perjalanan Menuju Pulau kabung dilanjutkan dengan menggunakan Motor Air (Klotok) selama ± 45 menit dengan tarif Rp 7000rb/org.
Dari Dermaga Menuju Pulau Kabung
Aku dan rombonganpun langsung menaiki MA tersebut dengan semangatnya, padahal perjalanan ke Pulau Kabung bersama teman-teman mahasiswa dan dosen kali ini adalah kali ke-3 nya aku pergi ke Pulau Kabung. Tapi aku sangat senang sekali jika berada disana, masih banyak yang harus aku lakukan di Pulau seribu bagan tersebut. Tak lama berselang aku dan yang lainnya pun bergegas untuk melempar kail yang sudah dipersiapkan dari awal perjalanan, tapi sayang tak satupun ikan yang lapar untuk menyantap umpan yang kami persiapkan.
Pulau Seribu Bagan, Panorama Bawah Laut yang Indah
Setelah 45 menit berlalu akhirnya sampailah kami ke Pulau yang Eksotis itu dengan penuh terumbu karang yang terhampar mengelilingi pulau. Tak hanya terumbu karang, bagan (tempat nelayan pulau kabung mencari ikan) yang tersusun rapi mengitari pulau pun menjadi pemandangan indah yang tak terlupakan. Sesampainya disana kami menumpang untuk menginap semalam di rumah warga sekitar yang kebetulan merupakan kakek dari teman kami. Tak menyia-nyiakan waktu kami pun langsung mencari lokasi untuk mengabadikan momen yang tag terlupakan ini. Tidak hanya itu, kami segera mengambil perlengkapan Snorkeling seadanya untuk menyaksikan keindahan bawah laut yang menakjubkan.
Mengelilingi Pulau dengan Motor Air Klotok
Kami pun diajak oleh pemuda (Om latief) yang tak lain adalah anak dari pemilik rumah tempat kami menginap untuk berkeliling pulau. Semuanya pun bergegas untuk mengganti pakaian (persiapan nyebur ke laut). Setelah tak lama kami memanjakan mata dengan terumbu karang yang semakin barwarna-warni dibawah motor air ( keliling pulau pake motor air, ekstrim) dengan didebur ombak yang kian ekstrim, kami pun tersepona (sampai salah karena terpesona) oleh penyu yang berenang didekat motor air yang kami gunakan, tidak hanya 1 tapi ada 3 ekor penyu (yang mungkin ingin ke pesisir pulau untuk bertelur).
Saat Sang Surya Tenggelam, Hanya Petromak yang Menemani Malam yang Hening
Ternyata, mentari pun beranjak ke ufuk barat yang menunjukan hari akan gelap. Tak begitu saja kami lewati, kami pun menyaksikan betapa indahnya matahari yang akan diselimuti kegelapan malam yang dihiasi dengan alunan gelombang yang menghempas karang. Pada malam hari pulau kabung kami hanya ditemani dengan lampu Strongkeng (Petromak) yang masih digunakan warga sekitar sebagai penerangan pada malam hari. Walaupun sudah ada Generator listrik dan panel surya diberikan pemerintah untuk warga pulau kabung, tampaknya suasana lebih meriah jika hanya menggunakan lampu petromak tersebut. Lagi-lagi kami diajak oleh om latief untuk berjalan ke tengah laut yaitu bermalam di Bagan ,tempat menangkap berbagai fauna laut. Sungguh luar biasa, pemandangan malam hari melihat semua bagan yang mengelilingi pulau seperti kunang-kunang yang mengeluarkan cahaya karena nelayan pulau kabung terutama laki-laki, sudah siap dengan lampu petromaknya untuk bermalam di bagan.
Menikmati Hidangan Laut Pulau Kabung
Untuk urusan kampung tengah, jangan ragu dan khawatir karena ditempat kami tinggal sementara dan juga warga sekitar sudah mempersiapkan hidangan laut berbagai olahan, diantarnya adalah ikan kelisi bakar dan olahan sotong ( Bagi yang doyan makan hasil laut, terutama ikan), dijamin gak akan kelaparan deh.
Pengalaman Tak Terlupakan
Tapi sayang, besok harinya kami harus sudah pulang karena Dosen dan Mahasiswa (AMIK BSI Pontianak) harus melaksanakan belajar mengajar seperti biasanya.Walaupun begitu, aku dan yang lainnya takkan melupakan Pengalaman luar biasa menakjubkan tersebut. Mungkin dilain waktu aku dan lainnya bisa kembali kesana atau bahkan pembaca pun bisa merasakan dan menikmati indahnya Panorama Alam Ciptaan Tuhan yang Eksotis tersebut (sandieloner).
Perjalanan menuju Pulau Kabung |
Aku dan rombonganpun langsung menaiki MA tersebut dengan semangatnya, padahal perjalanan ke Pulau Kabung bersama teman-teman mahasiswa dan dosen kali ini adalah kali ke-3 nya aku pergi ke Pulau Kabung. Tapi aku sangat senang sekali jika berada disana, masih banyak yang harus aku lakukan di Pulau seribu bagan tersebut. Tak lama berselang aku dan yang lainnya pun bergegas untuk melempar kail yang sudah dipersiapkan dari awal perjalanan, tapi sayang tak satupun ikan yang lapar untuk menyantap umpan yang kami persiapkan.
Pulau Seribu Bagan, Panorama Bawah Laut yang Indah
Terumbu Karang Pulau Kabung |
Mengelilingi Pulau dengan Motor Air Klotok
Kami pun diajak oleh pemuda (Om latief) yang tak lain adalah anak dari pemilik rumah tempat kami menginap untuk berkeliling pulau. Semuanya pun bergegas untuk mengganti pakaian (persiapan nyebur ke laut). Setelah tak lama kami memanjakan mata dengan terumbu karang yang semakin barwarna-warni dibawah motor air ( keliling pulau pake motor air, ekstrim) dengan didebur ombak yang kian ekstrim, kami pun tersepona (sampai salah karena terpesona) oleh penyu yang berenang didekat motor air yang kami gunakan, tidak hanya 1 tapi ada 3 ekor penyu (yang mungkin ingin ke pesisir pulau untuk bertelur).
Saat Sang Surya Tenggelam, Hanya Petromak yang Menemani Malam yang Hening
Ternyata, mentari pun beranjak ke ufuk barat yang menunjukan hari akan gelap. Tak begitu saja kami lewati, kami pun menyaksikan betapa indahnya matahari yang akan diselimuti kegelapan malam yang dihiasi dengan alunan gelombang yang menghempas karang. Pada malam hari pulau kabung kami hanya ditemani dengan lampu Strongkeng (Petromak) yang masih digunakan warga sekitar sebagai penerangan pada malam hari. Walaupun sudah ada Generator listrik dan panel surya diberikan pemerintah untuk warga pulau kabung, tampaknya suasana lebih meriah jika hanya menggunakan lampu petromak tersebut. Lagi-lagi kami diajak oleh om latief untuk berjalan ke tengah laut yaitu bermalam di Bagan ,tempat menangkap berbagai fauna laut. Sungguh luar biasa, pemandangan malam hari melihat semua bagan yang mengelilingi pulau seperti kunang-kunang yang mengeluarkan cahaya karena nelayan pulau kabung terutama laki-laki, sudah siap dengan lampu petromaknya untuk bermalam di bagan.
Ikan Kelisi Bakar |
Untuk urusan kampung tengah, jangan ragu dan khawatir karena ditempat kami tinggal sementara dan juga warga sekitar sudah mempersiapkan hidangan laut berbagai olahan, diantarnya adalah ikan kelisi bakar dan olahan sotong ( Bagi yang doyan makan hasil laut, terutama ikan), dijamin gak akan kelaparan deh.
Pengalaman Tak Terlupakan
Tapi sayang, besok harinya kami harus sudah pulang karena Dosen dan Mahasiswa (AMIK BSI Pontianak) harus melaksanakan belajar mengajar seperti biasanya.Walaupun begitu, aku dan yang lainnya takkan melupakan Pengalaman luar biasa menakjubkan tersebut. Mungkin dilain waktu aku dan lainnya bisa kembali kesana atau bahkan pembaca pun bisa merasakan dan menikmati indahnya Panorama Alam Ciptaan Tuhan yang Eksotis tersebut (sandieloner).
Berikut beberapa foto Panorama Pulau Kabung
Pulau Kabung is the best...salam backpacker.
BalasHapus