Kemerosotan moral pemuda menjadi
keprihatinan yang tidak terbantahkan lagi. Terbukti berbagai tindakan
menyimpang dari jalur akidah kerap dilakukan oleh para pemuda, baik
sendiri maupun berjamaah. Meski telah banyak artikel, makalah dan kajian
yang membahas masalah ini, namun sebuah nasehat, perenungan dan
penyadaran perlu untuk selalu diulang-ulang. Sebagaimana bisikan syetan
yang tidak pernah berhenti mengiang-ngiang. Untuk itu saya mencoba
mengutarakan beberapa faktor penyebabnya dengan harapan setelah
mengetahuinya para pembaca dapat merenungkan, menyadari dan berusaha
mencari solusi. Berikut ini sebagian dari sekian banyak penyebab
terjadinya penyimpangan di kalangan remaja:
1. Buta dari ma'rifatullah, agama dan Rasul-Nya
Hal mendasar runtuhnya akhlak pemuda Islam dewasa ini adalah makin
punahnya kemauan mempelajari apa yang selama ini telah mereka ikrarkan
dari kalimat syahadat dan ilmu agama. Pengenalan tentang Robb dan Rasul
akan sangat berpengaruh pada pola kehidupan pemuda. Ilmu yang dimiliki
akan berbanding lurus dengan sikapnya sehari-hari. Semakin dalam
pengetahuan agamanya, seyogyanya pula semakin banyak akhlakul karimah
terbias dalam perilakunya. Adapun jika yang terjadi malah sebaliknya,
seorang pemuda yang sering disebut "'alim" tetapi perbuatannnya tidak
mencerminkan perilaku sholih, maka ilmunya belumlah berbuah pada
'amalannya.
2. Meneladani figur yang salah.
Parameter sebuah perilaku dikatakan baik atau buruk, etis atau tidak
etis, wajar atau kurang ajar, seringkali sangat dipengaruhi oleh faktor
publik figur. Efek yang ditimbulkannya pun sangat dipengaruhi oleh
intensitas show serta popularitas.
3. Mudah terpengaruh persepsi yang keliru.
Gengsi karena jaim (jaga image), nge-trend dan lainnya telah
menjadi kamus sakti kawula muda, siapa yang tidak mengamalkannya akan
dicap ketinggalan jaman dan di kucilkan. Sebenarnya hal seperti itu
tidak sepenuhnya salah, akan tetapi jika yang terjadi ternyata demi
semua itu para pemuda rela mengorbankan syariat Islam, bahkan menerjang
garis-garis batasnya tentu tidak di benarkan. Kenyataannya apa yang
disebut sebagai trend masa kini acapkali berbenturan dengan nilai-nilai syariat Islam. Banyak pengamalan syariat yang berlawanan dengan trend di anggap tidak relevan dan ortodok (kuno).
STANDAR MORALITAS KEIMANAN PEMUDA
Secara fitrah pemuda memiliki sifat pemberani, pantang mundur, dan
mempunyai standar moralitas keimanan. Pemuda haruslah berkarakter khas.
Berikut ini ciri-ciri pemuda seperti yang tertulis di dalam Al-Qur'an:
1. Pemuda harus berani merombak dan bertindak terhadap tatanan sistem
yang rusak. Contoh: Nabi Ibrahim. Mereka berkata:" Siapakah yang
melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhanku? Sungguh dia termasuk
orang yang dzalim." Mereka yang lain berkata: "Kami mendengar ada pemuda
yang mencela (berhala-berhala). Namanya Ibrahim (QS. Al Anbiya, 21:
59-60).
2. Pemuda harus mempunyai standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu,
optimis dan teguh dalam pendirian, serta konsisten dengan perkataan.
Pada kisah ashabul kahfi (para pemuda penghuni gua) kami ceritakan
kepadamu (Nabi Muhammad). Kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda yang beriman kepada tuhan mereka dan kami tambahkan
petunjuk kepada mereka ketika mereka berdiri, lalu mereka berkata:
"Tuhan kami adalah tuhannya langit dan bumi, kami tidak menyeru daripada
selain Dia, sungguh kalau berbuat demikian, tentu kami telah
mengucapakan perkataaan yang sangat jauh dari kebenaran." (QS .18:13-14)
3. Pemuda adalah seorang yang tidak mudah berputus asa, pantang mundur
sebelum cita-citanya tercapai. Hal ini digambarkan pada pribadi pemuda
Nabi MUSA AS. 'Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada pembantunya "aku
tidak akan berhenti (berjalan) sebelum ke pertemuan dua laut; atau aku
akan berjalan (terus sampai) bertahun-tahun" (QS: Al-Kahfi, 18 : 60)
SEMOGA MENJADI AMAN, SELAMAT, LANCAR dan BAROKAH (aslb)
#Re-Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar